Senin, 26 Mei 2014

Penyakit Lepra dan Pengobatannya

Faktor penting dalam diagnosis lepra adalah inklusinya pada diagnosis banding gangguan kulit pada setiap orang yang bertempat tinggi di daerah lepra endemik. Lesi kulit anesteri dengan atau tanpa penebalan syaraf perifer sebenarnya patognomonis lepra. Biopsi kulit ketebalan penuh dari lesi aktif (diwarnai dengan pewarnaan histologi standar dan pewarnaan tahan-asam seperti Fite-Faraco)merupakan prosedur optimal untuk konfirmasi diagnosis dan klasifikasi penyakit yang tepat. Basil tahan asam jarang ditemukan pada penderita dengan penyakit indetermintae dan tuberkuloid, sehingga diagnosis pada kasus ini didasarkan pada gambaran klinis dan adanya granuloma kulit yang khas.
Uji klinis, mikrobiologi dan radiologi rutin mempunyai peran kecil atau tidak ada dalam diagnosis lepra, walaupun mereka mungkin berguna dalam mengesampingkan diagnosis lain. Berbagai assay untuk serum antibodi yang diarahkan terhadap antigen unik M.leprae telah dikembangkan, tetapi uji sekarang tidak cukup sendotif dan spesifik pada penyakit aktif untuk menjadi berguna pada tujuan diagnostik klinis.
Pengobatan Penyakti Lepra
Hanya tiga agen antimikroba yang telah terbukti secara tetap efektif pada pengobatan lepra. Sejak awal tahun 1940, dapsone (diaminodifenil sulfon) tetap merupakan dasar terapi kaerna harganya rendah, toksisitas minimal dan tersedia luas. Sayangnya, resisten sekunder cenderung berkembang ketika obat ini digunakan sebagai satu-satunya agen.
Lebih menguatirkan adalah semakin bertambahnya insiden resistensi primer yang telah dilaporkan sampai 30% penderita yang baru didiagnosis di Malaysia dan Ethiopia. Dermatitis, hepatitis dan methemoglobulinemia jarang tetapi kemungkinan mematikan. Anemia hemolitika terkait dosis yang mungkin berat, ditmeukan pada penderita dengan defisinesi glukose-6-fosfat dehidrogenase (G-6-PD), defisiensi methemoglobin reduktase dan hemoglobin M. Pemeriksaan kehamilan tidak menunjukkan kenaikan risiko kelainan janin.
Rifampin merupakan obat mikobakterisid yang paling tepat untuk M. Leprae mencapai kadar sangat baik dalam sel, di mana kebanyakan basil lepra menetap. Jarang dilaporkan resistensi terhadap dapson atau bila status reaksi berulang telah terjadi. Famakokinetiknya kurang dimengerti, teatpi waktu paruhnya bebeapa hari. Obat ini dngan cepat diambil oleh sel epitel, suatu sifat yang penting untuk aktivitasnya tetapi juga menimbulkan hiperpigmentasi kulit, iktiosis, serosis dan enteritis. Perubahan warna kulit coklat-kemerahan yang kuat secara kosmetik merupakan penghalang untuk digunakan dan sering mengakibatkan penghentian atau kurang ketaatan.
Dua pendekatan dianjurkan untuk menghalangi penularan lepra di daerah endemi. Pertama diarahkan pada risiko infeksi pada kontak rumah tangga penderita lepra, terutama mereka yang dengan penyakit multibasiler. Didasarkan pada pemeriksaan kontak secara periodik teratur dan pengobatan awal pada bukti adanya lepra pertama.Terapi profilaksis dicadangkan untuk lingkungan khusus sehingga dapat dihindari pengobatan tidak tepat 90-95% kontak yang tidak diharapkan untuk mengembangkan lepra.
Pendekatan kedua untuk pengendalian lepra adalah melalui vaksinasi. Akibat dari trial klinis dengan berbagai vaksin, termasuk bacile Calmette-Guerin telah mengecewakan tetapi kloning gen baru-baru ini untuk antigen utama M. Leprae telah memperbaharui harapan untuk perkembangan vaksin efektif.

Ferrari Luncurkan Mobil Hibrida Tercepat (Ferrari Launches Fastest Hybri...

Rabu, 14 Mei 2014

10 robot perang tercanggih

10 Robot Militer Masa depan
yang Canggih
Robot berteknologi tinggi banyak
dikembangkan oleh kalangan militer.
Terutama militer Amerika Serikat yang
sudah beberapa kali memamerkan robot
canggihnya. Defense Advanced Research
Project Agency (DARPA) sebagai bagian
dari lembaga pertahanan AS banyak
bertanggungjawab membuat robot untuk
militer. Terkadang mereka mensponsori
pihak lain seperti universitas untuk
menciptakan robot dengan kemampuan
canggih.

1. SAFFiR
DARPA menugaskan tim akademisi dari
universitas Virgina Tech untuk
mengembangkan sebuah robot pemadam
kebakaran dengan julukan SAFFiR
(Shipboard Autonomous Firefighting
Robot). Robot ini mampu berjalan dan
memanjat dengan mulus.
SAFFiR dibekali pula dengan bermacam
sensor untuk mendeteksi api dan bahaya,
juga kamera. Ia dapat dioperasikan jarak
jauh melalui remote kontrol.

2. Cheetah
Sesuai dengan namanya, robot ini mampu
berlari sangat cepat, setidaknya jika
dibandingkan dengan jenis robot lainnya.
Dikembangkan oleh kontraktor Boston
Dynamics, Cheetah dijuluki sebagai robot
tercepat di dunia dengan kecepatan lari
bisa mencapai 18 mil per jam. Ia
mempunyai empat kaki berteknologi
canggih.

3. Big Dog
Big Dog menjadi sensasi tersendiri karena
kecanggihan dan bentuknya yang sangar.
Robot ini ditujukan untuk membawa
beban berat di medan pertempuran. Ia
mampu berjalan cepat di berbagai
medan, termasuk di kemiringan
sekalipun. Bahkan ketika terpeleset di
tempat yang licin, Big Dog dirancang
mampu menyeimbangkan diri secara
otomatis.

4. RHex
Militer AS sedang mengujicoba robot
bernama Rhex ini yang mempunyai enam
kaki. Rhex yang dikembangkan oleh
Boston Dynamics memang terinpirasi dari
binatang kecoa. Ia sudah dibawa ke
Afghanistan untuk tes.
Si robot dapat melintas dan melompat
hampir di segala medan. Ia mempunyai
sistem kamera untuk pengintaian dan
dapat dikontrol dari jarak jauh.

5. Sand Flea
Sand Flea, demikian namanya, bisa
melontarkan diri hingga mendarat di atas
gedung setinggi sekitar 10 meter ataupun
ke area perbukitan. Robot mini yang
dikendalikan dengan remote kontrol ini
bisa melakukan sekitar 25 kali lompatan
sebelum dayanya habis. Dia didesain
sedemikian rupa sehingga pendaratan
mulus dan tidak sampai merusak bodinya.
Rencananya si robot bakal diterjunkan ke
medan perang seperti Afghanistan sebagai
mata-mata. Ya, ia dibekali kamera untuk
mengintai situasi sekitar.

6. Recon Scout
Recon Scout dikembangkan oleh
perusahaan bernama ReconRobotics yang
baru saja dikontrak oleh Angkatan Laut
AS senilai USD 1,7 juta untuk
mengembangkannya. Robot ini bisa
beroperasi di semua tempat dan
mentransmisikan video secara real time.
Ia akan membantu militer dalam
mengamati berbagai lokasi, seperti
bunker dan sebagainya.

7. Petman
Petman yang dikembangkan oleh Boston
Dymanics, dideskripsikan sebagai robot
pertama yang mampu bergerak secara
dinamis seperti manusia. Dia dapat
berjalan dengan mulus, bahkan
melakukan push up. Mungkin Petman
akan menjadi cikal bakal robot humanoid
militer AS

8. Ekso Skeleton
Ekso Skeleton adalah kerangka robot
dengan berbagai macam kegunaan.
Tujuan utama dikembangkannya
perangkat Ekso Skeleton ini adalah untuk
menambah kekuatan para tentara.
Tentara bisa memakainya sehingga lebih
kuat dan terlindungi.

9. TerraMax
Kendaraan truk berwujud garang ini
dapat beroperasi secara otonom. Ia
dikembangkan oleh perusahaan bernaam
Oskhosh. TerraMax dirancang dapat
membawa berbagai peralatan sampai
memonitor wilayah-wilayah terpencil.

10. Robojelly
Ilmuwan di University of Texas dan
Virginia Tech menciptakan robot
Robojelly yang bentuknya mirip dengan
ubur-ubur. Belum diterangkan secara
jelas apakah kegunaannya nantinya,
barangkali untuk kegiatan pengintaian.